Langsung ke konten utama

Makam Ahli Puasa Dijaga Malaikat


Makam Ahli Puasa Dijaga Malaikat

Assalamu'aalaikum wr wb.
Apa kabar sahabat setia Kisah Teladan Islami dimanapun kalian berada..
Semoga kabar baik akan selalu menyertai kalian semuanya. Namanya ajal, rejeki dan jodoh, tak seorang pun yang akan mengetahuinya kecuali hanya Allah SWT.

Setiap orang tentu saja mengharapkan kenikmatan di dalam kuburnya ketika dia sudah meninggal dunia nanti. Salah satu cara untuk mendapatkan kenikmatan itu adalah dengan rajin berpuasa. Seperti kisah di bawah ini tentang jenazah yang dijaga oleh malaikat di dalam kuburnya.


Kisahnya
Di dalam sebuah riwayat yang berasal dari Sufyan As-Tsauri diceritakan bahwa ada seorang muslim yang telah mendapatkan kebahagiaan di alam barzah karena ia rajin berpuasa. Pada saat meninggal dunia, ia mendapatkan kenikmatan yang sangat luar biasa karena amalan-amalan ibadah selama hidupnya di dunia mampu menjaga dirinya.

Kejadian itu terjadi pada saat Sufyan AsTsauri tinggal di Makkah selama tiga tahun. Ketika itu, Sufyan salut melihat salah seorang penduduk Makkah yang bernama Abdullah. Pria itu memiliki kebiasaan beribadah yang sangat istiqomah. Selain istiqomah puasa sunnah, ia juga selalu datang ke Masjidil Haram pada waktu terik matahari, lalu melakukan tawaf dan shalat sunnah dua rakaat. 

Ada Suara Malaikat
Sebelum pulang, ia biasa menyalami Sufyan sehingga diantara keduanya terjalin persahabatan yang sangat erat. Namun, pada siang hari yang terik, Sufyan tidak lagi menemukan Abdullah. Tentu saja hal itu membuat dirinya penasaran karena waktu sudah lepas dari shalat Ashar, namun sahabatnya itu tak kunjung datang ke masjid.

Rasa penasaran itu membuatnya selalu bertanya-tanya ada apa gerangan dengan Abdullah?
"Apa yang terjadi dengan sahabatku Abdullah?"
"Apakah dia sedang sakit?"
Pertanyaan itu terus berkecamuk dalan hati dan pikiran Sufyan.

Berawal dari situlah akhirnya Sufyan mendatangi rumah Abdullah. Dugaan Sufyan ternyata benar adanya. Pada saat itu Abdullah sedang terbaring sakit di ranjangnya. Dalam kondisi yang sangat lemah tersebut, Abdullah memanggil sahabatnya untuk duduk lebih dekat dengannya sembari mengucapkan sesuatu.

"Apabila aku mati nanti, hendaklah kamu sendiri yang memandikan aku, menyalatiku, lalu kuburkan aku dan jangan kau tinggalkan aku sendirian di kuburan pada malam harinya. Talqinkanlah aku dengan kalimat tauhid ketika Malaikat Munkar dan Nakir menanyaiku," ujar Abdullah.

Sufyan pun menyanggupinya dan tak lama kemudian Abdullah meninggal dunia. Sufyan sangat sedih karena telah kehilangan sahabat karibnya itu. Meski demikian, Sufyan tetap sabar dan ikhlas sembari melaksanakan amanah yang disampaikan almarhum kepadanya. Ia merawat jenazah almarhum dengan memandikan, mengkafani, menyalati hingga ikut menguburkannya.

Berkat Puasa
Pada malam harinya, Sufyan juga menunggu seorang diri di atas makam sahabatnya itu sambil membacakan kalimat talqin. Beberapa saat kemudian, antara sadar dan tidak, Sufyan mendengar suara dari atas.

"Wahai Sufyan, orang tersebut tidak butuh penjagaanmu, tidak butuh talqinmu, tidaj juga butuh pelipur laramu karena aku telah mentalqinkannya dan memberinya kesenangan, "kata suara tanpa wujud itu.
"Dengan apa engkau menjaganya? "tanya Sufyan.
"Dengan puasa di bulan Ramadhan dan diikuti puasa 6 hari di bulan syawal," jawab suara itu.

Tak lama setelah dialog itu,tiba-tiba Sufyan terjaga dan tersadar. Ia kaget karena saat itu ia tidak melihat seorang pun di sekelilingnya. Sufyan masih ragu, apakah suara itu berasal dari malaikat atau setan yang berupaya menghasutnya. Oleh karena itu, Sufyan kemudian pergi untuk mengambil air wudhu, melaksanakan shalat, kemudian pergi tidur.

Anehnya, dalam tidur itu ia bermimpi sama persis dengan kejadian tadi. Bahkan mimpinya berulang hingga tiga kali. Hal itu membuat Sufyan yakin sekali bahwa suara itu berasal dar malaikat Allah, bukan dari setan. Ia juga mengerti bahwa sahabatnya itu telah mendapatkan nikmat kubur.

Sufyan pun berdoa kepada Allah SWT,
"Ya Allah, dengan anugerah dan kemuliaan-Mu, berilah aku taufik agar dapat berpuasa seperti puasanya sahabatku ini, amiiin."

Wa'alaikum salam wr wb.

Sumber Artikel Islami : kisahislamiah.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Upgrade/Update Xiaomi Redmi Note to 5.0 Lollipop

I rewrite this tutorial from forum.xda-developers.com : The users of Xiaomi Redmi Note can now update their handsets to Android 5.0 Lollipop using custom ROM. The new Android 5.0 Lollipop comes with many new features : - Up to 4x performance improvements. - A battery saver feature which extends device use by up to 90 mins. - It has a faster, smoother and more powerful computing experience. - Support for 64-bit SoCs using ARM, x86, and MIPS-based cores. - OpenGL ES 3.1 and Android extension pack brings Android to the forefront of mobile graphics putting it on par with desktop and console class performance. - Responsive, natural motion, realistic lighting and shadows, and familiar visual elements make it easier to navigate your device. - More intelligent ranking of notifications based on who they’re from and the type of communication. See all your notifications in one place by tapping the top of the screen. - New devices come with encryption automatically turned on to help protect data

Upgrade/Update Huawei Ascend Y530 to 5.0 Lollipop

I rewrite this tutorial from forum.xda-developers.com : The users of Huawei Ascend Y530 can now update their handsets to Android 5.0 Lollipop using custom ROM. The new Android 5.0 Lollipop comes with many new features : - Up to 4x performance improvements. - A battery saver feature which extends device use by up to 90 mins. - It has a faster, smoother and more powerful computing experience. - Support for 64-bit SoCs using ARM, x86, and MIPS-based cores. - OpenGL ES 3.1 and Android extension pack brings Android to the forefront of mobile graphics putting it on par with desktop and console class performance. - Responsive, natural motion, realistic lighting and shadows, and familiar visual elements make it easier to navigate your device. - More intelligent ranking of notifications based on who they’re from and the type of communication. See all your notifications in one place by tapping the top of the screen. - New devices come with encryption automatically turned on to help protect data

Cale-se!

   Somos obrigados a vivermos calados, tudo o que pensamos tem de ser reprimido, nossos pensamentos apenas podem voar dentro de nossa imaginação , mas queremos voar sem medo. Somos forçados a não falar, a não julgar aquilo que achamos errado, somos obrigados a aceitar, também nascemos aprendendo isso, não julgueis. Calados somos forçados a ser, somos apenas alienados e nada faremos, nada pensamos ou podemos fazer para mudar, também ninguém escuta as palavras de uma criança, somos apenas tolos, apenas pessoas que não viveram nada da vida para reclamar, sei que vivemos o suficiente para que todo este mundo não nos agrade... Mas somos forçados a nos isolar em nosso mundo, e sofrermos, e vivermos, e morrermos calados.

Upgrade/Update Huawei Ascend Y220 to 5.0 Lollipop

I rewrite this tutorial from forum.xda-developers.com : The users of Huawei Ascend Y220 can now update their handsets to Android 5.0 Lollipop using custom ROM. The new Android 5.0 Lollipop comes with many new features : - Up to 4x performance improvements. - A battery saver feature which extends device use by up to 90 mins. - It has a faster, smoother and more powerful computing experience. - Support for 64-bit SoCs using ARM, x86, and MIPS-based cores. - OpenGL ES 3.1 and Android extension pack brings Android to the forefront of mobile graphics putting it on par with desktop and console class performance. - Responsive, natural motion, realistic lighting and shadows, and familiar visual elements make it easier to navigate your device. - More intelligent ranking of notifications based on who they’re from and the type of communication. See all your notifications in one place by tapping the top of the screen. - New devices come with encryption automatically turned on to help protect data

Futuro

  Num futuro tão perfeito, uma forma de querer ser aquilo que não pode no presente. Sempre pensamos, "o futuro a deus pertence", mas nós fazemos nossas próprias trajetórias, nossas escolhas irão ressaltar num futuro bom, ou num futuro caótico.   Lembre-se sempre daquilo que você um dia foi, lembre-se sempre que tudo o que fizeres ira ter uma "recompensa", ora, não espere por um paraíso, ou um inferno que o espera por não ser fiel. A fidelidade a um deus é algo que vem de cada ser, "vem de dentro" de cada um de nós, mas não se preocupe, o futuro a deus pertence.